13 Nov 2025
Inspirations
Kebanyakan orang mengira tugas art director itu hanya memastikan warna senada, model rapi, dan tone-nya “menyatu.” Tapi sebenernya, art direction itu seperti komposer atau arsitektur tak terlihat, selalu menjaga semua keputusan visual mengarah ke tujuan yang sama.
Di balik setiap game yang berhasil membuat player “percaya” dengan dunia di dalamnya, selalu ada benang merah yang tidak kelihatan, tapi terasa. Itu bukan cuma sekedar Art style, tapi Sense of purpose.
Bayangkan sebuah scene kota di dalam game, mungkin kecil, cuma 200 meter luasnya. Tapi dengan lampunya sedikit lebih hangat, papan reklamenya sedikit kusam, dan langitnya punya semburat oranye sore yang pas… player langsung ngerasa, “gue tahu tempat ini” Bukan karena realistik, tapi karena terarah.
Dalam workflow modern, banyak studio sudah mulai bergeser ke scene-based narrative approach. Artinya setiap model, material, dan lighting diperlakukan sebagai fragmen cerita. Sebuah dinding nggak cuma “object FBX” dia saksi bisu umur kota, Detail sebuah texture dinding tidak hanya sekedar visual yang keren, tetapi mampu menceritakan sejarah dan umur sebuah bangunan. Lampu jalan bukan sekadar mesh dengan emissive map, tetapi dia akan menjadi penjaga mood saat malam datang.